MAKALAH PERKEMBANGAN FISIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIDK

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.      Latar Belakang

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin pertama dan kedua. Baik pada remaja laki – laki maupun perempuan, perubahan fisik tersebut mengikuti urut-urutan tertentu.

 

1.2.      Tujuan Penulisan

1.   Menjelaskan pengertian pertumbuhan fisik.

2.    Menjelaskan pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku.

3.    Menjelaskan karakteristik pertumbuhan fisik remaja.

  1. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik.

5.    Menjelaskan perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik.

  1. Menjelaskan upaya-upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasinya terhadap pendidikan.

 

1.3.               Manfaat Penulisan

Makalah ini bermanfaat untuk mengetahui mengetahui pengertian pertumbuhan fisik, menjelaskan pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku, untuk mengetahui karakteristik pertumbuhan fisik remaja, untuk mengetahui perbedaan individual dalam pertumbuhan fisik, serta mengetahui factor factor dn upaya upaya membantu pertumbuhan fisik dan implikasinya terhadap pendidikan.

 

 

 

BAB II

ISI

 

2.1.      PENGERTIAN PERTUMBUHAN FISIK

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).

Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51) urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:

 

Pada anak perempuan :

  1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
  2. Pertumbuahan payudara
  3. Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.
  4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
  5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
  6. Menstruasi atau haid
  7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.

 

Pada anak laki-laki:

  1. Pertumbuhan tulang-tulang.
  2. Testis (buah pelir) membesar.
  3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
  4. Awal perubahan suara.
  5. Ejakulasi (keluarnya air mani)
  6. Bulu kemaluan menjadi keriting.
  7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
  8. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot).
  9. Tumbuh bulu ketiak.
  10. Akhir perubahan suara.
  11. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
  12. Tumbuh bulu di dada.

 

 

2.2.      PENGARUH PERTUMBUHAN FISIK TERHADAP TINGKAH LAKU

Pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku. Pertumbuhan fisik pada gilirannya akan membawa sampai pada suatu kondisi jasmaniah yang siap untuk melaksanakan tugas perkembangan secara lebih memadai yaitu kesiapan individu untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada periode berikutnya dan kemudian terjadilah perubahan tingkah laku progresif yang semakin sempurna. Pertumbuhan pada otak yang semakin sempurna menyebabkan susunan syaraf semakin lebih kompleks dn sistem syaraf menjadi lebih sempurna sehingga kemampuan berfikir menjadi lebih tinggi.

Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu.

Dalam masa remaja, perubahan yang tejadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu, masa ini seringkali dinamakan “masa negative”. Pada saat irama pertumbuhan sudah sedikit lambat dan peubahan tubuhnya telah sempurna, maka akan terjadi keseimbangan kembali.

Salah satu dari beberapa konsenkuensi masa remaja yang paling penting adalah pengaruh jangka panjangnya terhadap sikap, perilaku sosual, minat, dan kepribadian. Kalau sikap dan perilaku remaja kurang dapat diterima, yang sebenarnya merupakan merupakan salah satu cirri dari kehidupan remaja, dapat menghilang setelah tercapainya keseimbangan, maka keadaan ini tidak begitu para. Akan tetapi, sejumlah studi telah menentukan bahwa ciri kepribadian dan sikap tertentu yang sudah terbentuk ini biasanya sulit dihilangkan, bahkan dalam beberapa kasus tampak semakin parah.

Dan pertumbuhan fisik ini mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan, dan semacamnya.

 

2.3.      KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN FISIK REMAJA

Perubahan fisik merupakan perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin primer dan sekunder. Baik pada remaja laki-laki ataupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu.

                        Pertumbuhan fisik remaja ditandai oleh :

  1. Perubahan ukuran tubuh selama masa remaja merupakan pertumbuhan tinggi badan yang bertambah 25% dan berat badan bertambah dua kali lipat.

 

  1. Proporsi tubuh kurang proporsional, karena ketidakseimbangan antara pertumbuhan tungkai dan lengan yang mendahului pertumbuhan badan.

 

 

  1. Ciri kelamin utama (perubahan ciri-ciri sex primer), yaitu kematangan fungsi alat kelamin utama. Pada wanita mengalami menstruasi pertama dan pada laki-laki mengalami mimpi basah.

 

  1. Perubahan cirri-ciri sekunder (ciri kelamin kedua), seperti pinggul embesarnya payudara pada wanita dan tumbuhnya kumis, jenggot, bulu disekitar kelamin, dan membesarnya jakun pada laki-laki.

Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.

 

 

2.4       FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN FISIK

 

  1. Pengaruh keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan dan lingkungan.

  1. Faktor keturunan/ genetika/hereditas

Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun psikis).

  1. Faktor lingkungan

Keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.

  1. Lingkungan keluarga
  2. Lingkungan sekolah

 

  1. Pengaruh gizi

Anak- anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tumbuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi. Lingkungan dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.

 

  1. Gangguan emosional

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari.

 

  1. Jenis kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan. Kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbedadari anak perempuan.

 

  1. Status sosial ekonomi

Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.

 

  1. Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada anak yang sering sakit.

 

  1. Pengaruh bentuk tubuh

Bangun/bentuk tubuh, apakah mesamorf, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.

 

2.5.      PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERTUMBUHAN FISIK

Secara umum perubahan fisik pada remaja menunjukan irama yang sama cepatnya antara remaja perempuan dan remaja laki-laki, namun penonjolan dalam perttumbuhan proporsi tubuh berbeda antara keduanya.

Perubahan pada remaja perempuan nampak lebih menonjol pada pertumbuhan tulang (badan menjadi tinggi dan anggota badan menjadi panjang), mulai tumbuh payudara, mulai memperoleh haid atau menstruasi,serta tumbuh bulu-bulu sekunder. Selain itu juga kulit berubah menjadi halus dan pinggul yang membesar.

Sedang pada remaja laki-laki ditandai dengan perubahan suara,perubahan tinggi badan yang pesat, pembesaran pada alat kelamin, dada bertambah bidang, kulit menjadi kasar dan berbulu, serta pertumbuhan otot-otot. (Poerwanti,dkk.2005:108-109)

 

Perubahan fisik yang terjadi sepanjang masa remaja meliputi 3 hal yaitu:

1. Percepatan pertumbuhan

Tingkat percepatan pertumbuhan tidak sama pada setiap remaja, karena banyak faktor individual yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ini.

 

2. Proses pematangan seksual

Kriteria kematangan seksual nampak lebih jelas pada remaja perempuan karena menstruasi merupakan gejala nyata sebagai tanda awal masa pubertas. Permulaan kematangan seksual pada remaja perempuan pada umumnya lebih cepat, karena rata-rata antara umur 10-16,5 tahun.

Kriteria kematangan seksual pada laki-laki tidak menunjukkan gejala yang jelas, karena berupa kriteria yang berupa ejakulasi atau mimpi basah. Pada remaja laki-laki pertumbuhan tubuh tidak semata-mata ditandai dengan pertambahan berat tetapi juga dapat dilihat pada penguatan urat dan otot sehingga pertumbuhan pada remaja laki-laki juga diiringi dengan pertambahan kekuatan yang mencapai puncak pada usia 15-16 tahun.

 

 

 

3. Keanekaragaman perubahan proporsi tubuh

Dalam hal perubahan proporsi tubuh, anak perempuan cenderung endomorf (gemuk dan berat) atau ektomorf (kurus dan bertulang panjang). Sedangkan remaja laki-laki, cenderung menuju bentuk mesomorf (kekar, berat dan segitiga).

 

 

2.6.      UPAYA MEMBANTU PERTUMBUHAN FISIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN

Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan fisik subjek didik. Dalam proses pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain:

a) Menjaga kesehatan badan.

Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik.

b) Memberi makanan yang baik.

Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya makanan akan menentukan pula pertumbuhan anak.

Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut:

a) Menyediakan sarana dan prasarana

Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan sebagainya.

b) Waktu istirahat

Istirahat sangat dibutuhkan untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan

c) Diadakannya jam olahraga bagi siswa

Pelajaran olahraga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan olahraga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur pula.

Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Remaja yang banyak perhatiannya terhadap kehidupan kolektif, perilakunya akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompoknya. Kelompok remaja dapat terbentuk di sekolah seperti kelompok tim olahraga, tim kesenian, pramuka, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja. Namun kadang kala remaja juga dapat terjerumus dalam suatu kelompok yang membuat mereka menjadi remaja yang tidak baik menurut pandangan keluarga maupun masyarakat, biasanya kegiatan yang bernilai negatif tersebut seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya yang mengganggu kesehatannya. Oleh karena itu, pengembangan program kelompok remaja ke arah kegiatan yang bernilai positif oleh para guru di sekolah merupakan upaya positif untuk membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.

Pengembangan kegiatan pramuka, penyelenggaraan senam kesegaran jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu diprogram sebagai kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah menengah. Pembentukan kelompok atas bimbingan guru merupakan kegiatan yang dapat membentuk mereka untuk belajar secara bertanggung jawab. Maka pada saat pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru dan atau orang tua, sesungguhnya mereka telah membentuk remaja untuk belajar teratur dan bertanggung jawab. Di samping itu, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang dialami remaja, seperti memberikan pengarahan kepada mereka berkaitan dengan pertumbuhan yang dialaminya.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

         3.1 Kesimpulan

 

  1. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja.
  2. Pertumbuhan fisik ini dipengaruhi oleh perkembangan tingkah laku remaja, yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian diri remaja, isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosional seperti gelisah dan mudah tersinggung serta “melawan” kewenangan, dan semacamnya.
  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik meliputi faktor keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, pengaruh bentuk tubuh.
  4. Tahap dan irama pertumbuhan baik antara laki-laki dan wanita tidak sama, yaitu pada wanita dua tahun lebih cepat dewasa daripada laki-laki.

 

 

1.2              Saran

Saya mempunyai saran agar pengembangan program remaja harus ke arah kegiatan yang bernilai positif oleh para guru di sekolah karena hal tersebut merupakan upaya positif untuk membantu para remaja dalam pertumbuhan fisik mereka.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim.A. Http://qudsrepublic.blogspot.com/2011/06/ppd-pertumbuhan-fisik.html (diakses pada tanggal 28 Pebruari 2014).

Poerwanti. Dkk, 2005. Perkembangan Peserta Didik.

Sunarto. Dkk, 2013. Perkembangan Peserta Didik. Rineka Cipta Jakarta.

 

 

 

Leave a comment